Secara umum, Aksara Sunda yang dikenal luas adalah Aksara Sunda Baku (Kaganga). Sistem penulisannya bersifat silabik, di mana setiap huruf konsonan memiliki vokal inheren 'a'. Untuk mengubah vokal, digunakan diakritik (tanda baca) yang diletakkan di atas, bawah, atau samping huruf konsonan. Aksara ini terdiri dari:
- Aksara Ngalagena (Konsonan Dasar): Terdiri dari 18 huruf dasar, yaitu ka, ga, nga, ca, ja, nya, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, ra, la, wa, sa, ha.
- Aksara Swara (Vokal Mandiri): Terdiri dari 7 huruf vokal mandiri, yaitu a, i, u, é, o, eu, dan e.
- Rarangkén (Diakritik): Berfungsi untuk mengubah vokal inheren pada Aksara Ngalagena, seperti panghulu (i), panyuku (u), paneuleung (e), pamepet (eu), panolong (o), dan lain-lain.
- Angka Sunda: Memiliki sistem penulisan angka sendiri.
- Tanda Baca: Beberapa tanda baca digunakan untuk keperluan tertentu dalam penulisan.
Aksara Rarangken menjadi aksara pendamping dan pelengkap dari aksara Ngalagena.
Aksara Rarangken ini terbagi lagi menjadi tiga kategori, yakni:
Rarangken di Atas Huruf:
Rarangken di atas huruf adalah vokalisasi yang ditulis di atas lambang aksara dasar dan hanya berjumlah sebanyak lima, yaitu:
- Panghulu: mengubah ‘a’ menjadi i (ka menjadi ki)
- Pamepet: mengubah ‘a’ menjadi e (ka menjadi ke)
- Paneuleung: mengubah ‘a’ menjadi eu (ka menjadi keu)
- Panglayar: menambah 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar)
- Panyecek: menambah 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang)
Rarangken di Bawah Huruf:
Rarangken di bawah huruf adalah vokalisasi yang ditulis di bawah lambang aksara dasar dan hanya berjumlah sebanyak tiga, yaitu:
- Panyuku: mengubah ‘a’ menjadi u (ka menjadi ku)
- Panyakra: menambah 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra)
- Panyiku: menambah 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla)
Rarangken yang Sejajar dengan Huruf
Sedangkan untuk jenis Rarangken yang sejajar dengan huruf ini ditulis sejajar dengan aksara dasar, yaitu:
- Patén atau Pamaéh: memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k)
- Panéléng: mengubah ‘a’ menjadi é (ka menjadi ké)
- Panolong: mengubah ‘a’ menjadi o (ka menjadi ko)
- Pangwisad: menambah 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah)
- Pamingkal: menambah 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya)

0 Comment for "Aksara Sunda "